Kamis, 17 Maret 2011

Wealth Or Love?

Henry, seorang karyawan di sebuah perusahaan saham, benar-benar sangat ingin untuk menjadi kaya. Suatu hari dia bercerita dengan penuh semangat tentang hal-hal yang akan dibelinya dan hal-hal yang akan dilakukannya seandainya dia menjadi milyuner…

Seorang temannya, Gerald, berkomentar,
“Punya uang banyak memang menyenangkan, tapi bukankah uang yang banyak tidak dapat membeli kebahagiaan?”

Henry berpikir sejenak, kemudian berkata lagi,
“Uang yang banyak memang tidak dapat membeli kebahagiaan, tapi tentunya bisa membeli semuanya yang lain! Bukan begitu Brad?”

Brad adalah seorang putra dari sebuah keluarga yang sangat kaya, bekerja sebagai direktur di salah satu perusahaan keluarganya…
“Ya, uang memang bisa membeli segalanya yang lain…”
“Ha ha, betul kan!” Tawa Henry.
“Kecuali satu hal…” Sambung Brad, tatapannya memandang jauh…
“Apa itu?”
“Kebahagiaan…”

----------

Uang berbicara keras, Cinta berbisik…

Uang membangun tempat berteduh, Cinta membangun tempat tinggal yang nyaman…

Uang menciptakan celah antara kaya dan miskin, Cinta membangun jembatan di antara mereka…

Uang membangun tembok penghalang di antara manusia, Cinta meruntuhkan tembok itu…

Uang adalah sesuatu yang sangat penting, tapi menjadi sesuatu yang tidak terlalu penting tanpa Cinta…

Jangan biarkan hal-hal yang dapat dibeli dengan uang merebut kita dari hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang…

----------

Menjadi kaya sama sekali bukan dosa, tapi kekayaan kita berubah menjadi dosa ketika kita mulai melupakan sesama kita manusia. Tuhan mengaruniakan kekayaan, untuk kita menjadi berkat bagi sesama, bukan untuk kita menghambakan diri kepada uang itu.

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar