Selasa, 29 November 2011

Pear Tree

Seorang ayah bermaksud mengajarkan kepada empat orang anaknya bagaimana hidup berharap kepada Tuhan… Pelajaran ini panjang, sang ayah membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikannya. Tapi ketika pelajaran itu berakhir, keempat anaknya tidak pernah melupakan hal itu…



Keluarga mereka hidup di dekat sebuah hutan. Dan di kedalaman hutan itu tumbuh sebuah pohon Pir yang besar. Pada suatu hari di musim dingin, sang ayah meminta anaknya yang pertama untuk pergi dan melihat keadaan pohon itu,

“Ayah menanam pohon itu ketika ayah seumuran kalian, ayah ingin tahu bagaimana keadaanya sekarang…”

Anak pertama itu pergi dan kembali dengan kecewa,

“Pohon itu jelek ayah, batangnya bengkok, gundul dan tidak ada buahnya…”



Suatu hari di musim semi, sang ayah meminta anaknya yang kedua untuk pergi dan melihat keadaan pohon yang sama, dia kembali dengan bingung,

“Mungkin kakak melihat pohon yang salah waktu itu, pohon yang kulihat justru penuh dengan kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan!”



Suatu hari di musim panas, sang ayah meminta saudara mereka yang ke tiga untuk pergi, dia kembali dengan wajah berseri-seri,

“Pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga indah yang menyebarkan bau harum!”



Dan ketika musim gugur tiba, sang ayah meminta si bungsu untuk pergi. Dia kembali dengan senyum dan tawa, sambil membawa sebuah kantong berisi penuh dengan buah Pir,

“Kakak-kakak pasti telah melihat pohon yang salah, pohon yang kulihat penuh dengan buah yang matang dan ranum ini!”



Mereka duduk bersama sambil menikmati buah Pir ketika sang ayah berkata,

“Kalian semua melihat pohon yang sama, hanya saja kalian melihatnya di musim yang berbeda… Jadi mulai sekarang, jangan pernah menilai kehidupan dari satu masa sulit. Tuhan adil, dan karena keadilannya Dia menciptakan segala sesuatu pada musim mereka masing-masing…”



----------



Akan ada waktu-waktu ketika kita mengalami masa-masa sulit. Waktu-waktu ketika kita merasa gagal dan kecewa. Mungkin karena kesalahan kita sendiri, atau mungkin karena kejahatan orang lain…



Tapi bukankah ketika musim dingin tiba, artinya musim semi akan datang sesudahnya?

Jangan menjadi kecewa karena satu musim kehidupan. Kerjakan saja bagian kita, dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya.



Ketika tuhan menciptakan badai, diciptakan-Nya juga pelangi yang datang sesudahnya…

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11)

Senin, 28 November 2011

Lepaskan Genggamanmu

Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Suatu hari ketika mereka sedang bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher sempit yang bagian bawahnya tertanam di dalam tanah. Di dasar toples itu terdapat setumpuk kacang yang sangat disukai monyet. Ternyata toples itu adalah sebuah perangkap…



Seekor monyet kecil mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang. Tetapi ketika dia menarik tangannya, tangannya yang terkepal menggenggam kacang tersangkut pada mulut toples, dan tidak bisa ditarik keluar. Monyet kecil itu berusaha menarik tangannya, dia meronta sekuat tenaga tapi tangannya tetap tidak bisa ditarik keluar.



Seekor monyet tua mendekati monyet kecil itu kemudian menasehatinya,

“Lepaskan genggamanmu nak, dan engkau akan lepas dengan mudah… Lepaskan kacang-kacang itu…”



Monyet kecil itu berhenti meronta sesaat, memandang monyet tua itu dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud nasehat itu… Dan tidak, dia harus memiliki kacang-kacang itu! Makin erat dia menggenggam kacang-kacang itu, dan makin keras dia berusaha meronta…



Tak berapa lama tampak seorang pemburu datang dari kejauhan, pemburu itulah yang telah memasang perangkap tadi. Semua monyet yang lain segera berlarian ke atas pepohonan, meninggalkan monyet kecil itu dalam keadaan kebingungan dan panik.



Dari atas pohon di atas toples itu monyet tua kembali berseru kepada monyet kecil,

“Lepaskan genggamanmu nak… Aku tahu betapa kau sangat menginginkan kacang itu, tapi lepaskan genggamanmu…”



----------



Kadang yang perlu kita lakukan hanyalah melepaskan…

Mungkin hal-hal yang sangat kita inginkan, atau hal-hal yang telah kita simpan sangat lama. Masa lalu, atau kebencian. Kemarahan, atau kesombongan…



Jangan biarkan hidup kita dibodohi oleh iblis. Ijinkan Tuhan berkarya sebebas-bebasnya dalam hidupmu…



“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)