Minggu, 27 Februari 2011

Masa-masa Sulit

Saat itu tahun 1968, Charles Swindoll sedang dalam perjalanan dengan pesawat menuju New York, sebuah penerbangan rutin yang membosankan…

Tetapi kali ini sepertinya tidak. Saat pesawat bersiap untuk mendarat, pilot menyadari bahwa roda pesawat tidak bisa diturunkan. Pesawat harus mendarat secara darurat. Penumpang akhirnya diberitahu untuk menundukkan kepala dan menempatkannya di antara kedua kaki mereka sambil memegang pergelangan kaki untuk mengurangi dampak kecelakaan.

Kemudian, beberapa menit sebelum pendaratan darurat itu dilakukan, pilot membuat pengumuman melalui pengeras suara,
“Kita akan mulai melakukan pendaratan. Saat ini, sesuai dengan Peraturan Penerbangan Internasional Jenewa, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memberitahu bagi anda yang percaya kepada Tuhan untuk memanjatkan doa.”

Pendaratan dapat dilakukan dengan baik. Tidak ada yang terluka, selain kerusakan besar pada pesawat, dan maskapai penerbangan akan mengingat hal itu untuk waktu yang lama…

Di Amerika Serikat, pada saat-saat krisis, bencana, ancaman bahaya, Juru Bicara Pemerintahan akan membuat pengumuman melalui media, supaya masyarakat tetap tenang dan berdoa…

Dalam keadaan sulit, dalam keadaan tidak mampu lagi secara manusia, biasanya kita lebih bisa untuk mengandalkan Tuhan. Dan bukankah terbukti dari masa ke masa, ketika orang-orang berseru kepada Tuhan, mujizat terjadi? Sekalipun kita berseru kepada Tuhan hanya pada saat-saat terakhir…

----------

Tapi tulisan ini justru untuk mengingatkan kita, bahwa bukan hanya pada masa-masa sulit kita bisa mengandalkan Tuhan. Bukan hanya pada masa-masa sulit kita bisa melihat keajaiban! Keajaiban disediakan setiap hari, bagi orang-orang yang dikasihi-Nya. Kita bisa berseru kepada-Nya setiap saat, karena setiap saat, keajaiban disediakan bagi kita!

Sometimes, we just forget to ask...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar