Seorang Pembawa Air memiliki 2 buah bejana besar yang setiap hari menggantung di ujung-ujung pikulan yang dibawanya di atas bahu. Salah satu bejana itu memiliki retakan, sedangkan satunya lagi sempurna dan selalu berhasil membawa air penuh sepanjang perjalanan dari sungai ke rumah Pembawa Air…
Selama bertahun-tahun, Pembawa Air selalu hanya berhasil membawa satu setengah bejana air setiap harinya. Tentu saja bejana yang sempurna bangga dengan hasil yang dicapainya; sesuai dengan tujuan ia diciptakan. Tetapi bejana yang retak malu dengan ketidak-sempurnaannya dan merasa sedih karena ia hanya mampu membawa setengah dari jumlah seharusnya ia diciptakan…
Suatu hari di tepi sungai bejana retak berkata kepada Pembawa Air.
“Aku ingin minta maaf...”
“Minta maaf kenapa?” Tanya Pembawa Air.
“Selama ini aku hanya mampu membawa setengah dari yang seharusnya bisa aku bawa. Semua ini karena retakan di tubuhku yang mengakibatkan air keluar lagi selama perjalanan kembali dari sungai ke rumah. Karena cacatku ini, Kau tidak mendapatkan nilai yang setimpal dengan tenaga yang Kau keluarkan.” Kata bejana retak.
Pembawa Air tersenyum,
“Sahabatku, kau tidak mengerti apa yang kau katakan. Dalam perjalanan pulang nanti, perhatikanlah ada apa di sisi jalan setapak yang selalu kita lalui…”
Ketika mereka mulai menaiki bukit, bejana retak melihat sinar matahari menyinari bunga-bunga liar yang tumbuh indah di sisi jalan setapak. Bunga-bunga itulah yang selama ini menghiasi sudut-sudut rumah Pembawa Air.
“Kau lihat itu teman?” Kata Pembawa Air sambil tersenyum,
“Aku tahu tentang kekuranganmu, karena itu Aku menabur benih-benih bunga di sepanjang sisi jalan yang selalu kita lalui. Dalam setiap perjalanan pulang, kau menyirami mereka setiap harinya, sehingga mereka tumbuh indah dan segar. Bunga-bunga itulah yang kemudian menjadi hiasan di rumahKu selama ini.”
----------
Banyak orang terintimidasi dengan kekurangan dan keterbatasan. Lebih banyak lagi menjadi kecewa dan malu karena kegagalan. Manusia memang seperti itu…
Tapi tahukah kita bahwa Tuhan punya rencana, juga dengan semuanya itu? Banyak kali Tuhan melakukan perkara-perkara luar biasa, bukan melalui kelebihan, justru melalui kekurangan kita. Supaya nyata bagi semua orang, bahwa itu terjadi bukan melalui tangan seorang manusia, tapi keluar dari tangan Tuhan sendiri…
Tuhan selalu punya rencana, sekalipun dari dalam kelemahan kita…
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN,” (Yer. 29:11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar